Entri Populer

Kamis, 12 Januari 2012

(ECONOMIC DEVELOPMENT)

I.          PENDAHULUAN

            Pembangunan dalam perspektif yang luas dipandang sebagai suatu proses multi-dimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusi-institusi nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan serta pengentasan kemiskinan (Todaro, 1997). Pada negara-negara berkembang seperti Indonesia, pertumbuhan ekonomi yang diperoleh ternyata dibarengi dengan munculnya permasalahan pada makro ekonomi yang secara teoritis seharusnya tidak terjadi, misalnya pertumbuhan ekonomi yang tinggi juga diikuti denga meningkatnya jumlah pengangguran. Berdasarkan teori pertumbuhan ekonomi yang tinggi seharusnya menambah jumlah investasi-investasi baru yang akhirnya akan menyerap tenaga kerja yang banyak.             
            Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Terjadinya pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan adanya indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan membandingkan Gross National Product (GNP) tahun yang sedang berjalan dengan GNP tahun sebelumnya. Dalam teori klasik menurut Adam Smith yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu karena adanya pertambahan penduduk. Seiring dengan terjadinya pertambahan penduduk maka akan terjadi penambahan akan output atau hasil. Sedangkan dalam teori Neoklasik menurut Robert Solow menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Pertumbuhan penduduk dapat memberikan berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1.      Faktor Sumber Daya Manusia (SDM)
            Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan suatu        negara karena dalam proses pembangunan dibutuhkan sumber daya manusia yang             memiliki kompetensi, pengetahuan dan ketrampilan untuk melaksanakan proses         pembangunan tersebut. 
2.      Faktor Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber daya alam seperti kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hutan dan kekayaan laut. Untuk dapat mengelola sumber daya alam dibutuhkan sumber daya manusia yang berkompeten. Negara-negara berkembang masih bertumpu pada sumber daya alam yang dimilikinya dalam melaksanakan proses pembangunannya.   
3.      Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang terus menerus memaksa adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja dari manusia ke mesin-mesin canggih sehingga berdampak pada efisiensi, kualitas dan kuantitas pada serangkaian kegiatan pembangunan ekonomi yang pada akhirnya akan mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu negara.
4.      Faktor Budaya
Budaya suatu negara secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada pembangunan ekonomi suatu negara. Budaya dapat dijadikan sebagai pendorong dan penghambat dari proses pembangunan itu sendri. Budaya yang mendorong seperti sikap kerja keras, mandiri, jujur, ulet dan mau bekerjasama. Sedangkan budaya yang menjadi penghambat antara lain; sikap anakis, egois, KKN dan lain-lain. 
5.      Sumber Daya Modal
Modal sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan dan untuk mengolah sumberdaya alam dan manusia serta untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa adanya Sumber daya modal yang memadai akan menghambat proses pembangunan suatu negara tersebut.

II.        PEMBAHASAN
            Berdasarkan kajian dari Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) yang menilai positif akan pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk masa yang akan datang. Dalam jangka menengah, ekonomi Indonesia diyakini akan menjadi kekuatan terbesar untuk kawasan Asia Tenggara. Tahun 2011, pertumbuhan ekonomi ASEAN diperkirakan hanya 5 persen, namun ditargetkan akan mencapai 5,6 persen pada 2012-2016. Hal ini dikarenakan negara-negara di ASEAN memiliki ketahanan dan kekuatan pendukung untuk mampu bertahan. Kondisi seperti ini membuat ekonomi ASEAN beralih ke penggerak pertumbuhan domestik dalam jangka menengah. Di antara enam negara ASEAN, ekonomi Indonesia diperkirakan masih menjadi yang terbaik dan lima tahun yang akan datang Indonesia diharapkan mengalami pertumbuhan yang paling tinggi di antara negara ASEAN tersebut. OECD memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mampu tumbuh mencapai 6,3 persen atau lebih rendah dari asumsi pemerintah sebesar 6,5%. Malaysia tumbuh sebesar 4,6%, Filipina 4,5%, Singapura 5,6%, Thailand 2,5%, dan Vietnam mencapai 5,9%. Pemerintah tetap optimis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mampu mencapai target 6,5%.   
            Menurut penilaian dari OECD bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung stabil dan tetap kokoh dalam jangka menengah selama periode 2012-2016 dan merupakan pertumbuhan ekonomi yang tertinggi diantara negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Rata-rata pertumbuhan tersebut sebesar 6,6 persen dilihat dari indikator Produk Domestik Bruto (PDB). Kenaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan menjadi satu-satunya negara di ASEAN yang petumbuhannya selama 2012-2016 diatas rata-rata pertumbuhan selama 2003-2007.
                http://assets.kompas.com/data/photo/2011/11/25/0915185p.jpg
Gambar: skenario pertumbuhan ekonomi indonesia 2010-2030
            Menurut Deputi Kepala Pusat Statistik Bidang Neraca dan Analisis Statistika, Slamet Sutomo, menyatakan pertumbuhan ekonomi indonesia didorong oleh sektor Non-Tradable (sektor ekonomi yang tidak dapat diperdagangkan seperti sektor keuangan dan jasa). Sektor Non-Tradable tersebut terdiri dari sektor pertanian, pertambangan dan industri. Pertumbuhan pada sektor Non-Tradable berada di atas pertumbuhan PDB. Pertumbuhan PDB tahun 2010 sebesar 6,1 persen, sedangkan sektor sektor Tradable mengalami pertumbuhan sebesar 2,86 persen. Kondisi ini tidak sesuai dengan sumber daya alam yang melimpah yang dimiliki oleh Indonesi, khususnya pada bidang pertanian. Dengan demikian muncul kesenjangan pendapatan antara masyarakat golongan bawah (petani) dengan golongan atas (pengusaha). Dengan adanya ketimpangan tersebut, maka dibutuhkan kebijakan dalam pengolahan sumber daya pertanian yang berbasis ekonomi atau industri seperti program kembali kedesa yang telah dibuat oleh pemerintah yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan dan penganguran di pedesaan.

KESIMPULAN       
            Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan membandingkan Gross National Product (GNP) tahun yang sedang berjalan dengan GNP tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 1) Faktor Sumber Daya Manusia (SDM), 2) Faktor Sumber Daya Alam (SDA), 3) Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 4) Faktor Budaya dan 5) Sumber Daya Modal.
            Kajian OECD, menilai positif akan pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk masa yang akan datang. Dalam jangka menengah, ekonomi Indonesia diyakini akan menjadi kekuatan terbesar untuk kawasan Asia Tenggara. Tahun 2011, pertumbuhan ekonomi ASEAN diperkirakan hanya 5 persen, namun ditargetkan akan mencapai 5,6 persen pada 2012-2016
Pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung stabil dan tetap kokoh dalam jangka menengah selama periode 2012-2016 dan merupakan pertumbuhan ekonomi yang tertinggi diantara negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Rata-rata pertumbuhan tersebut sebesar 6,6 persen dilihat dari indikator Produk Domestik Bruto (PDB). Kenaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan menjadi satu-satunya negara di ASEAN yang petumbuhannya selama 2012-2016 diatas rata-rata pertumbuhan selama 2003-2007

Sumber:
1.      http://bisniskeuangan.kompas.com dilihat pada hari Rabu/30/11/2011.
2.      http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/447483/ dilihat pada hari Rabu/30/11/2011.

Ekonomi Regional

 Ekonomi regional adalah sebuah frame work dimana karakter spasial sistem ekonomi dapat dipahami. Kami menemukan cara untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mengatur distribusi kegiatan ekonomi atas ruang dan untuk mengenali bahwa perubahan distribusi akan memberikan konsekuensi penting bagi individu dan masyarakat (Hoover dan Giarratani, 1999). Pada ekonomi regional atau spasial menyimpulkan tiga pertanyaan, yaitu; apa, dimana, mengapa dan jadi apa?

·      Apa, mengacu pada kegiatan ekonomi, misalnya hasil produksi suatu perusahaan, peternakan, dan tambang serta jenis bisnis meliputi rumah tangga, lembaga swasta dan publik.
·      Dimana, mengacu pada lokasi dari kegiatan ekonomi dilakukan. Hal ini mengacu pada pertanyaan mengenai kedekatan, konsentrasi, dispersi, kesamaan, perbedaan dan pola yang sama dalam hal zona, lingkungan, dan situs.
·      Mengapa dan jadi apa, mengacu pada interprestasi dalam batas-batas yang agak elastis dari kompetensi ekonomi.
Ekonomi daerah merupakan distribusi spasial kegiatan ekonomi di seluruh daerah geografis dalam satu negara. Ekonomi daerah sangat mendukung sebagai pelengkap bidang, misalnya masalah ekonomi yang menjadi isu di sebagian daerah.  Fokus utama pada ekonomi daerah adalah penyebab dan konsekuensi terjadinya pertumbuhan ekonomi regional dan faktor-faktor yang menyebabkan beberapa daerah mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dari daerah lain. Misalnya pertumbuhan ekonomi di Jakarta dan sekitarnya jauh lebih baik dibandingkan dengan daerah-daerah lain, hal ini dikarenakan Jakarta merupakan ibukota negara dan pusat investasi. Namun, ketika terjadi krisis ekonomi pada tahun 1997/1998 lengsernya pemerintahan orde baru beralih ke masa demokrasi, sistem perekonomian di Jakarta mengalami kelumpuhan total karena situasi politik yang tidak kondusif menyebabkan banyak perusahan-perusahaan yang tidak beroperasi dan banyaknya aksi-aksi demonstrasi serta melemahnya nilai mata uang rupiah terhadap dollar yang sangat drastis. Situasi demikian tidak terjadi didaerah-daerah lain diluar Jakarta dan Pulau Jawa, Sumatera Utara, misalnya justru malah menikmati krisis tersebut dan berharap krisis akan berlangsung lama. Di daerah Sumatera Utara  terdapat banyak perkebunan kelapa sawit dan karet, maka ketika terjadi krisis dimana nilai rupiah merosot terhadap dollar Amerika dan peluang ini bagi para pengusaha perkebunan seperti mendapat durian runtuh karena produk mereka dijual ke luar negeri (Amerika dan Eropa) mendapatkan keuntungan yang berlimpah karena perbedaan kurs tersebut.
Di Indonesia perekonomian daerah tidak mendapat perhatian penuh dari pemerintah pusat, hal ini dapat dilihat dari pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana yang tidak merata disetiap daerah. Pemerintah menganggap bahwa Indonesia adalah Jakarta dan Sekitarnya. Ketidakseimbangan pembangunan ini sebenarnya sudah berlangsung lama ketika masa penjajahan Belanda, dimana pada saat itu pemerintah Belanda membangun pusat-pusat bisnis di Jakarta dan Pulau Jawa. Pembangunan ekonomi yang tidak merata menyebabkan ketidakpuasan dari beberapa wilayah daerah di Indonesia misalnya daerah propinsi Papua, NAD, Kalimantan dan Riau. Daerah-daerah ini merupakan daerah yang memiliki sumberdaya alam yang berlimpah akan tetapi yang mengelolanya bukan masyarakat setempat melainkan pihak lain dan mereka tidak menikmati kekayaan alam yang mereka memiliki. Ironis masyarakat yang tinggal disana justru mengalami kemiskinan dan tingkat pengangguran yang tinggi.  
            Distribusi pembangunan yang tidak merata menyebabkan jumlah penduduk yang menyebar tidak merata, hampir 70% penduduk Indonesia berada di Jakarta dan Pulau Jawa dan hanya 30% yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Kondisi yang demikian disebabkan sulitnya mencari pekerjaan di daerah asal dan akhirnya masyarakat berbondong-bondong datang ke Jakarta dan Pulau Jawa untuk mencari pekerjaan. Selain mencari pekerjaan masyarakat datang ke Jakarta dan Pulau Jawa juga untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik karena perguruan tinggi yang baik dan modern banyak terdapat di Jakarta dan Pulau Jawa. Pertumbuhan penduduk rata-rata nasional (1990-2000) sebesar 1,4%, dan lama 10 tahun mendatang (2000-2010) mengalami kenaikan hingga 1,49%. Kepadatan penduduk ini didominasi daerah seperti Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yang mengalami peningkatan hingga 2 kali lipat. Untuk mengurangi kepadatan penduduk di Jakarta dan Pulau Jawa pemerintah sejak lama telah menjalankan kebijakan transmigarasi yaitu memindahkan penduduk keluar Jakarta dan Pulau Jawa ke daerah-daerah yang masih sedikit jumlah penduduknya misalnya Kalimantan, Sumatera, Maluku dan Papua. Namun disisi lain lemahnya distribusi proporsional penduduk dan tekanan populasi yang semakin berat menunjukkan bahwa tidak ada penciptaan yang memadai dari poin aktivitas ekonomi baru serta kualitas yang semakin buruk dari program keluarga berencana.
            Distribusi dan pembangunan ekonomi yang tidak merata juga menyebabkan pendapatan per kapita yang tidak merata. Dan dalam 10 tahun terakhir ini tidak ada perubahan yang signifikan dalam hal distribusi pendapatan PDRB nasional. Perbandingan antara luas total dan sebagian PDRB terhadap perekonomian nasional menunjukkan bahwa wilayah Indonesia Barat mendominasi dengan luas 31,93% mampu menguasai pangsa pasar sebesar 82,50% dari perekonomian nasional sedangkan wilayah timur dengan luas 68,08% hanya mendapatkan porsi ekonomi sebesar 7,50%. Adanya konsentrasi kegiatan ekonomi yang masih di rakit di Indonesia bagian barat sebesar 81,53% dan perusahaan mampu menyediakan lapangan kerja hingga 82,22%. Akibatnya terjadi pengangguran, kemiskinan, tidak adanya investasi dan pembangunan  diluar pulau jawa. Dalam 7 tahun terakhir tingkat pengangguran mencapai 11,24% pada tahun 2005 dan terus mengalami penurunan, namun pengangguran ini berada di wilayah DKI Jakarta, Banten dan Maluku. 
            Pada tahun 2001, pemerintah mulai mengadopsi kebijakan pembangunan baru dengan menerapkan otonomi daerah. Tujuan dari kebijakan ini adalah pemerintah pusat memberikan keleluasan bagi pemerintah daerah melalui gubernur untuk mengelola dan mengatur daerahnya masing-masing. Pemerintah pusat hanya bersifat sebagai penanggung jawab. Dengan adanya otonomi daerah ini diharapkan mampu menjawab dan melaksanakan pembangunan didaerahnya, baik itu pembangunan ekonomi, infrastruktur, sarana dan prasarananya serta diharapkan dapat menopang perekonomina nasional.       Akan tetapi kenyataannya, kebijakan otonomi daerah yang telah berjalan selama 9 tahun mengalami kegagalan hal ini terbukti bahwa kesetaraan dalam menjaga perekonomian nasional dan tidak mampu untuk melindungi stabilitas ekonomi dari propinsi yang baru. Wilayah Indonesia bagian barat masih mendominasi perekonomian nasional dalam kisaran hingga 82% dan wilayah bagian Kalimantan dan Maluku-Papu mengalami penurunan setiap tahunnya.
            Dengan kenyataan bahwa Indonedia Timur adalah wilayah yang tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan bagian dari perekonomian nasional, namun berdasarkan HDI (Indeks Pembangunan Manusia) akibat dari akses yang terbatas pada perekonomian nasional memengaruhi rendahnya kualitas manusia, seperti yang berada diwilyah Irian Jaya Barat, Papua, Kalimantan, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur sebagai wilayah yang memiliki skor IPM terendah kelima selama lebih dari 12 tahun.
            Untuk kedepannya diharapkan pemerintah dapat bertindak lebih adil dalam melakukan pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana dengan tidak menomorduakan daerah-daerah diluar Jakarta dan Pulau Jawa. Karena dengan pembangunan ekonomi yang seimbang akan dapat menopang perekonomian nasional, mengurangi jumlah pengangguran, perpindahan penduduk dari desa ke kota.  

IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE UNTUK MENUNJANG KEGIATAN AKADEMIK

I.          PENDAHULUAN
            Persaingan dalam industri perguruan tinggi sangat ketat dalam mendapatkan mahasiswa/i dikarenakan pertumbuhan dari industri perguruan tinggi yang semakin pesat dan setiap perguruan tinggi diharuskan untuk memperlengkapi diri untuk dapat bertahan didalam persaingan industri ini, yang pada akhirnya seandainya suatu perguruan tinggi yang tidak peka terhadap teknologi akan kalah bersaing dan usahanya akan gulung tikar. Sebuah perguruan tinggi hendaknya harus melengkapi diri dengan teknologi yang modern untuk mendukung semua kegiatan yang ada di perguruan tinggi tersebut. Perguruan tinggi yang mampu menghandle data base sebagai teknologi penyimpanan transaksi harian yang permanen akan dapat diubah menjadi satu senjata teknologi yang handal untuk menang didalam menghadapi persaingan. Sudah saatnya bagi perguruan tinggi tak seharusnya hanya mengejar keuntungan (profit oriented) dan mengabaikan teknologi yang dapat membantu  dalam proses kegiatan bisnis perguruan tinggi tersebut. Selama ini apabila suatu perguruan tinggi mengalami kekalahan dalam persaingan hanya bisa menyalahkan pihak manajemen tingkat atas yang tidak pernah melengkapi diri dengan teknologi dan hanya mengandalkan sesuatu yang bersifat menebak atau memperkirakan dalam mengambil keputusan. Adanya tuntutan dari masyarakat terhadap transparansi di perguruan tinggi dapat diwujudkan dan dimudahkan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi yang memantau perguruan tinggi secara transparansi.
            Data-data disetiap perguruan tinggi jumlahnya sangat besar dan banyak sehingga membutuhkan alokasi tempat penyimpanan. Data-data tersebut di simpan menjadi data warehouse. Data warehouse mampu menampung seluruh data bisnis proses yang ada mulai dari data mahasiswa sebagai konsumen, proses belajar mengajar dan keseluruhan sistem informasi yang ada diperguruan tinggi.  Sudah saatnya, setiap data warehouse diimplementasikan pada perguruan tinggi dan menggunakan data warehouse pada proses pembelajaran sebagai proses utama dalam perguruan tinggi dan bahkan sudah mengarah ke data mining.  
            Sebuah perguruan tinggi juga  perlu memberikan pelayanan kepada para stakeholder yang diantaranya adalah mahasiswa. Contoh-contoh pelayanan yang diberikan kepada mahasiswa diantaranya adalah berkaitan dengan administrasi pembayaran, administrasi pendaftaran mata kuliah, administrasi penyelenggaraan perkuliahan, serta administrasi kelulusan. Sebuah sistem informasi yang terintegrasi tentunya diperlukan untuk mempercepat kegiatan pelayanan tersebut. Data dari kegiatan akademik dari tahun ke tahun akan terus bertambah dan membuat ukuran database menjadi semakin besar. Agar tidak membebani sistem pemrosesan transaksi yang ada, pada saatnya data lama perlu dipindahkan ke sebuah data warehouse. Sebuah data warehouse akan memberikan laporan yang bersifat dinamis dan bisa dilihat dari berbagai dimensi.  Laporan yang dihasilkan juga akan mempunyai kemampuan untuk diperinci lebih lanjut. Tanpa data warehouse, laporan-laporan yang dihasilkan akan lebih bersifat statis sesuai dengan yang telah diberikan oleh aplikasi yang berada pada tingkatan sistem informasi manajemen.
            Agar proses kegiatan proses belajar dapat berjalan dengan baik, maka sejak tahun 2003. Universitas HKBP Nommensen (UHN) membangun sistem jaringan informasi terpadu yang menghubungkan 10 fakultas, 2 Program Pasca Sarjana dan semua unit penunjang administrasi yang berada dilingkungan kampus dan yayasan. Sistem jaringan terpadu UHN dibangun dengan menggunakan kabel serat optik sebagai tulang punggung jaringan. Berbagai sistem aplikasi yang dibangun untuk keperluan akademik dan administrasi telah diterapkan dengan memanfaatkan sistem jaringan terpadu tersebut. Sejalan dengan penyelenggaraan sistem akademik dan administrasi ini, data transaksi yang dihasilkan hari demi hari semakin bertambah besar dan ditampung dalam data warehouse.
2.         PEMBAHASAN
2.1       Data Warehouse
            Data warehouse adalah kumpulan data yang bersifat subject-oriented,  integrated,  non-volatile, dan dapat digunakan untuk mendukung pihak manajemen dalam membuat keputusan.  Data warehouse merupakan data yang relatif tetap, dan bersifat time variant yang berarti data historis dapat dianalisis. Data warehouse mendukung proses Online Analytical Processing (OLAP) yang berarti pihak manajemen dapat menganalisis secara langsung data-data yang masuk dari level transaksional yang sudah diintegrasikan ke dalam data warehouse.
Empat karakteristik data warehouse, yaitu:
1.      Subject oriented
·      Data yang disusun menurut subyek berisi hanya informasi yang penting bagi pemprosesan dalam mendukung keputusan.
·      Database semua informasi yang tersimpan di kelompokkan berdasarkan subyek tertentu misalnya: jumlah mahasiswa, mata kuliah, dan lain-lain.
·      Semua Informasi tersebut disimpan dalam suatu sistem data warehouse.
·      Data-data di setiap subyek dirangkum ke dalam dimensi, misalnya: periode waktu, produk, wilayah, dan sebagainya, sehingga dapat memberikan nilai sejarah untuk bahan analisa.
2.  Integrated
            Seandainya data terletak di berbagai aplikasi yang terpisah dalam  suatu     lingkungan      operasional, encoding data sering tidak seragam sehinggga bila    data dipindahkan        ke data warehouse maka codingakan diasumsikan sama       seperti lazimnya.
3.  Time variant
            Data warehouse adalah tempat untuk storing data selama 5 sampai 10 tahun           atau lebih, data digunakan untuk perbandingan atau perkiraan dan data ini         tidak dapat      diperbaharui.
4.  Non-volatile
            Data tidak dapat diperbaharui atau dirubah tetapi hanya dapat ditambah dan          dilihat.
Manfaat Data Warehouse, antara lain:
1)        Kemampuan mengakses data yang berskala perusahaan.
2)        Kemampuan memiliki data yang konsisten.
3)        Dapat melakukan analisis secara cepat.
4)        Dapat digunakan untuk mencari redundansi usaha diperusahaan.
5)        Menemukan gap antara pengetahuan bisnis dengan proses bisnis.
6)        Meminimalkan biaya administrasi.
7)        Meningkatkan kinerja pegawai perusahaan untuk dapat melakukan tugasnya dengan lebih efektif

2.2       Perancangan Data Warehouse dan Perancangan Arsitektur Data Warehouse
            Tahap perancangan merupakan tahap awal yang penting untuk dilakukan dalam pembentukan data warehouse. Di dalamnya meliputi perancangan arsitektur logical maupun fisik dari data warehouse, pemilihan data pada sumber data yaitu aplikasi-aplikasi yang telah ada, dan dilanjutkan dengan pemodelan data dimensional. Tahap ini dilakukan di Universitas HKBP Nommensen (UHN) ketika akan mulai menerapkan sistem informasi di lingkungan universitas.
            Pada gambar ke-1, menggambarkan rancangan dari arsitektur logical dari data warehouse UHN. Sumber data operasional yang digunakan adalah database Akademik yang merupakan database yang memuat semua data akademik universitas. Berdasarkan sumber data tersebut, secara periodik dilakukan pemilihan data dan selanjutnya dimuatkan ke database yang terpisah yaitu AKADSL agar database operasional tidak mengganggu sistem  kinerjanya. Sebelum proses pemuatan data ke database AKADSL, maka harus melalui proses pengecekan terlebih dahulu untuk memastikan data dapat dimuat ke database AKADSL. Setelah itu dilakukan proses pembersihan dan transformasi data pada database AKADSL. Hasil dari proses pembersihan dan transformasi ini disimpan ke data warehouse.
            Pada gambar  ke-2, menggambarkan rancangan arsitektur fisik dari data warehouse UHN. Pada konfigurasi ini pengguna mengakses data warehouse melalui server aplikasi. Database AKADSL dan data warehouse berada pada mesin yang sama sehingga proses Ekstraksi, Transformasi dan Loading dilakukan di mesin data warehouse dan tidak mengganggu kerja mesin operasional.

 (a) Arsitektur Logical
            Gambar 1. Arsitektur Logical dari DataWarehouse UHN

(b) Arsitektur Fisik
            Gambar 2. Arsitektur Fisik dari Data Warehouse UHN

2.3       Sumber Data
            Untuk mendukung pelaksanaan proses kegiatan akademis, UHN telah mengembangkan beberapa aplikasi untuk melayani mahasiswa, dosen dan staf administrasinya. Aplikasi-aplikasi yang dikembangkan merupakan aplikasi yang berbasis Intranet atau aplikasi yang hanya dapat diakses di lingkungan kampus dengan client-server application dan aplikasi yang berbasis Internet atau aplikasi yang dapat diakses baik di dalam kampus maupun di luar kampus dengan berbasis web.

Aplikasi-aplikasi tersebut adalah :
·      Sistem Informasi Akademi (SIA) yang merupakan aplikasi akademik yang utama. Dengan aplikasi ini dosen dapat melakukan pengisian nilai secara online.
·      Layanan Akademik Mahasiswa merupakan aplikasi yang digunakan oleh mahasiswa. Dengan aplikasi ini mahasiswa dapat melakukan pengisian KRS (Kartu Rencana Studi) secara online. Selain itu juga dapat melihat nilai dan jadwal kuliah masing-masing.
·      Aplikasi Pendaftaran Mahasiswa Baru merupakan aplikasi yang digunakan untuk menangani proses penerimaan mahasiswa baru.
·      Visual Scheduling Sistem (VSS) merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengelola jadwal ruangan untuk tiap fakultas pada setiap semester.

2.4       Pemodelan Data Dimensional
            Skema yang digunakan adalah star schema dimana terdapat satu tabel fakta dan beberapa tabel dimensi. Alasannya adalah proses query yang lebih ringan dan memudahkan penjelajahan terhadap data dimensinya, selain itu tabel dimensinya tidak memerlukan tabel sub dimensi karena tabel dimensinya tidak mengandung ringkasan atau tidak memiliki perbedaan tingkat ukuran. Tabel fakta yang terbentuk dari perancangan data warehouse ini merupakan tabel yang berhubungan dengan evaluasi kegiatan akademik mahasiswa mulai dari pendaftaran mahasiswa baru sampai kelulusan mahasiswa. Tabel fakta yang ada di data warehouse UHN dijelaskan sebagai berikut:
1.    Tabel camaba_fact
     Berisi semua data yang berhubungan dengan penerimaan mahasiswa baru        yang meliputi data pribadi, nilai yang diperoleh, status terima dan status daftar dari calon mahasiswa (lihat gambar 3).
2.    Tabel nilai mhs_fact
     Berisi data nilai yang telah diperoleh mahasiswa yang terdiri dari matakuliah   yang dipilih, tingkat pengulangan dan nilai yang diperoleh (lihat gambar 4).
3.    Tabel hasil study_fact
     Berisi semua data catatan akademik dari mahasiswa yang terdiri dari IPS,        IPK, SKS yang diambil dan SKS yang sudah ditempuh pada periode tersebut. Selain       itu juga terdapat data status akademik mahasiswa pada periode tersebut (lihat gambar 5).
            Tabel dimensi merupakan tabel yang berisi data yang menunjukkan tinjauan dari berbagai perspektif. Penjelasan dari masing-masing tabel dimensi dijelaskan sebagai berikut:

1.      Tabel periode_dim
            Data yang termasuk dimensi periode adalah tahun akademik, semester (ganjil dan genap) dan perkuliahan (reguler dan pendek).
2.      Tabel mhs_dim
            Dimensi mahasiswa mencakup data pribadi mahasiswa seperti nama, tanggal lahir,             alamat dan lain sebagainya.
3.      Tabel progdi_dim
            Dimensi jurusan mengandung data tentang jenjang pendidikan, fakultas dan jurusan,         dimana setiap fakultas terdiri dari satu jurusan atau lebih. Jenjang pendidikan terdiri         dari D3, S1, dan S2.
4.      Tabel status_dim
            Dimensi status menunjukkan informasi tentang status akademik yang terdiri dari    Aktif, Cuti, Lulus, Cuti Tidak Lapor, Mengundurkan Diri dan Drop Out.
5.      Tabel jalur_dim
            Dimensi jalur menunjukkan informasi tentang jalur masuk. Ada dua Jalur penerimaan        mahasiswa baru di UHN yaitu jalur reguler dan jalur pindahan.
6.      Tabel mk_dim
            Dimensi mata kuliah menunjukkan informasi tentang data mata kuliah yang terdiri             dari nama mata kuliah, kode mata kuliah, sks dan jenis mata kuliah.
7.      Tabel range_ipk_dim
            Data yang termasuk range IPK adalah IPK antara 0 dan 2.74, IPK antara 2.75 dan            3.00, IPK antara 3.01 dan 3.50, IPK antara 3.51 dan 4.00.
8.      Tabel range_ips_dim
            Data yang termasuk Range IPS adalah IPS antara 0 dan 2.74, IPS antara 2.75 dan             3.00, IPS antara 3.01 dan 3.50, IPS antara 3.51 dan 4.00.
9.      Tabel range_sksambil_dim
            Data yang termasuk Range SKS adalah SKS antara 0 - 18, SKS antara 19 - 21, SKS         antara 22 – 26.
                        Gambar 3. Star Schema Mahasiswa Baru
                        Gambar 4. Star Schema Nilai Mahasiswa
                        Gambar 5. Star Schema Catatan Akademik Mahasiswa
            Kemampuan dalam penyediaan informasi dari data warehouse ini digunakan untuk melakukan analisa terhadap kegiatan akademik yang berlangsung di UHN, baik dari pendaftaran sampai kelulusan mahasiswa sehingga pimpinan universitas dapat menentukan langkah apa saja yang perlu diambil untuk meningkatkan kualitas kegiatan akademik di universitas. Kemampuan data warehouse menyediakan informasi kepada pengguna (user) merupakan hal terpenting dari data warehouse. Platform database yang digunakan untuk data warehouse ini adalah PostgreSQL. Sedangkan tools yang digunakan untuk presentasi data kepada pengguna disesuaikan dengan kemampuan berintegrasi dengan PostgreSQL sebagai platform database data warehouse. Tools yang digunakan adalah:
       Mondrian: merupakan OLAP engine yang menggunakan bahasa pemrograman Java.
       Jpivot: merupakan JSP yang dapat menampilkan OLAP table dan chart.
Aplikasi berbasis web dengan bahasa pemrograman Java digunakan sebagai media untuk mempresentasikan data.



2.5       Penyediaan Informasi
            Data warehouse UHN dibangun agar dapat menyediakan informasi yang cepat, tepat dan akurat sehingga pimpinan universitas dapat mengambil keputusan yang tepat dalam meningkatkan proses kegiatan akademik. Karena menggunakan aplikasi berbasis web maka informasi yang tersedia ini dapat diakses dari komputer manapun yang mempunyai koneksi ke Internet sehingga lebih memudahkan pengguna. Kemampuan yang dimiliki aplikasi data warehouse ini antara lain:
1)        Kemampuan roll-up dan drill-drown sehingga memudahkan dalam memetakan data dan mempertajam analisis. Roll-up adalah kemampuan untuk menampilkan data dengan tingkat rincian yang lebih rendah. Drill-down  adalah kemampuan menampilkan data dengan tingkat rincian yang lebih tinggi.
2)        Kemampuan membuat query sendiri sesuai dengan kebutuhan.
3)        Kemampuan report customization sesuai dengan kebutuhan informasi.
4)        Kemampuan untuk membuat chart atau grafik sesuai dengan laporan yang diinginkan.
5)        Kemampuan membuat report dalam format Excel dan PDF.

2.5.1    Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru
Informasi tentang penerimaan mahasiswa baru digunakan untuk melihat:
1.         Berapa jumlah calon mahasiswa yang mendaftar, yang diterima dan yang melakukan registrasi untuk tiap jurusan per periode.
2.         Jurusan mana yang mengalami penurunan jumlah calon mahasiswa yang mendaftar, diterima dan registrasi. Sehingga dapat dicari penyebabnya dan dicari solusinya.
3.         Komposisi jumlah mahasiswa baru pada periode tertentu.
            Berikut ini alur pendaftaran mahasiswa baru di UHN dapat dilihat dari gambar 6 sampai 9, sebagai berikut:
Gambar 6: Formulir pendaftaran mahasiswa baru














Gambar 7: Data pribadi mahasiswa baru

Gambar 8: Data/informasi saudara kandung mahasiswa yang juga kuliah di UHN

Gambar 9: Informasi rata-rata nilai mahasiswa

2.5.2    Informasi Status Akademik Mahasiswa
            Status akademik terdiri dari Aktif, Cuti, Lulus, Cuti Tidak Lapor, Mengundurkan Diri dan Drop Out. Informasi tentang status akademik ini sangat diperlukan untuk melihat komposisi jumlah mahasiswa berdasarkan status akademiknya dalam satu semester/periode tertentu.
2.5.3    Informasi Distribusi Jumlah SKS Ambil Mahasiswa
            Jumlah SKS yang dapat diambil oleh seorang mahasiswa tergantung dari IPS yang didapat semester sebelumnya. Sehingga semakin bagus IPS mahasiswa tersebut semakin banyak juga jumlah SKS yang bisa diambil, semakin banyak  SKS yang sudah diambil maka semakin cepat juga masa studi mahasiswa tersebut. Informasi tentang distribusi jumlah SKS ambil digunakan untuk melihat banyaknya mahasiswa yang mengikuti perkuliahan berdasarkan range jumlah SKS yang diambil. Selain itu juga digunakan untuk melihat rata-rata jumlah SKS yang diambil mahasiswa dalam satu periode tertentu.

2.5.4    Informasi Distribusi Indeks Prestasi Semester (IPS) Mahasiswa
            IPS merupakan salah satu indikator keberhasilan mahasiswa dalam satu semester. Semakin banyak mahasiswa yang mendapat IPS yang bagus dalam suatu jurusan, semakin baik penilaian terhadap jurusan tersebut. Informasi tentang distribusi IPS mahasiswa digunakan oleh pimpinan UHN untuk melihat jumlah mahasiswa berdasarkan range IPS yang sudah ditentukan. Selain itu juga dapat digunakan untuk melihat rata-rata IPS mahasiswa dalam satu periode tertentu.

2.5.5    Informasi Distribusi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa
            IPK merupakan salah satu indikator keberhasilan studi mahasiswa selama periode yang sudah ditempuh. IPK dihitung berdasarkan nilai yang diperoleh selama masa studi mahasiswa tersebut. Informasi tentang distribusi IPK mahasiswa digunakan oleh pimpinan UHN untuk melihat jumlah mahasiswa berdasarkan range IPK yang sudah ditetapkan. Selain itu juga digunakan untuk melihat rata-rata IPK yang diperoleh oleh mahasiswa.

2.5.6    Informasi Profil Lulusan
            Salah satu kriteria laporan akademik yang menjadi kebutuhan UHN adalah profil lulusan. Informasi tentang profil lulusan digunakan untuk melihat :
1.      Profil lulusan berdasarkan jenjang studi dalam satu periode tertentu.
2.      Jumlah mahasiswa lulusan dalam satu periode tertentu. Semakin banyak jumlah lulusan yang tepat waktu maka semakin baik penilaian terhadap jurusan tersebut.
3.      Jumlah mahasiswa lulusan berdasarkan masa studinya.



2.5.7    Informasi Distribusi IPK Lulusan
Informasi mengenai distribusi IPK lulusan digunakan oleh pimpinan UHN untuk melihat:
1.      Kualitas dari mahasiswa lulusan.
2.      Jumlah mahasiswa lulusan berdasarkan range IPK yang sudah ditentukan.
3.      Rata-rata IPK dari mahasiswa lulusan.
           
Kesimpulan
            Dengan adanya data warehouse, proses penyusunan laporan menjadi lebih sederhana, karena pengguna bisa melakukan customization report sesuai dengan yang diinginkan, sehingga akan ada efisiensi waktu dari yang sebelumnya memerlukan waktu satu bulan untuk membuat program lagi atau satu minggu untuk mengerjakan secara manual menjadi hanya satu hari. Dengan demikian UHN dapat mengurangi jumlah sumber daya manusia yang sebelumnya dialokasikan untuk melakukan penyusunan laporan dan menjadi lebih fokus pada hal-hal lain yang lebih penting untuk meningkatkan kualitas kegiatan akademik UHN. Selain itu data warehouse ini juga menyimpan data history status akademik mahasiswa sehingga laporan yang dahulu sulit disediakan menjadi lebih mudah. Pemenuhan kebutuhan laporan ini juga menjadi lebih fleksibel untuk para pimpinan UHN karena dapat diakses melalui Internet sehingga meskipun tidak dapat datang ke kampus UHN, pimpinan tetap bisa mendapatkan laporan untuk mendukung proses pengambilan keputusan.

Daftar Pustaka

1.      www.nommensen.org dilihat pada selasa; 12 Desember 2011. dilihat pada selasa; 12 Desember 2011 dilihat pada selasa; 12 Desember 2011
3.      www.wikipedia.co.id
4.      SNSI07-047; Seminar Nasional Sistem dan Informatika di Bali ; dilihat pada selasa; 12 Desember 2011.